Hadiah Untuk HJG Ke-210 Dari Komunitas OTW WAHEGAR

PROPAGANDIS NEWS – Komunitas OTW Wahegar (On The Way Wanita Hebat Garut) menyebut bahwa tingginya angka perceraian di Kabupaten Garut karena faktor ekonomi. Dan kebanyakan kalangan perempuan yang pada akhirnya mendapatkan kesulitan dari perceraian tersebut.

Sekretaris Komunitas OTW Wahegar, Mimah Nurdaniah menjelaskan, data yang didapat itu berdasarkan informasi dari Departemen Agama. Bahwa kebanyakan perceraian di Garut dilatarbelakangi karena ekonomi.

Kemudian, setelah terjadi perceraian, banyak kalangan perempuan janda yang akhirnya tidak punya penghasilan dan tak jarang kemudian terjerumus kepada keburukan lain.

Dilatar belakangi hal itulah, timbul rasa prihatin dan solidaritas sesama perempuan. Bahwasanya Komunitas OTW Wahegar, ingin merangkul dan memberdayakan kalangan perempuan untuk mandiri.

Pihaknya ingin agar perempuan, tidak selalu tergantung kepada pria dan menjadi perempuan tangguh. Baik secara kesendiriannya maupun di dalam keluarga bersama suami.


Mandiri di sini jelas Mimah, yang paling utama adalah mandiri secara ekonomi (penghasilan). Tujuannya adalah yang pertama, untuk membantu ekonomi keluarga (suami). Dan yang kedua, bilamana terjadi perceraian, maka wanita bisa memenuhi kehidupan pribadinya dan anak-anaknya.

” Kalau perempuan mandiri dia bisa membantu ekonomi suami. Jikapun qodarullah terjadi perceraian juga maka dia bisa menghidupi dirinya sendiri,” ujarnya.

” Tentunya dalam perceraian itu yang paling sangat berefek pada kaum perempuan. Kaum perempuan rata-rata begitu terjadi perceraian ada anak yang harus dibina (diurus). Sehingga kami berpikir bagaimana caranya wanita-wanita Garut ini bisa mandiri secara ekonomi,” tegasnya.

Lebih lanjut Mimah menjelaskan, sebagai gebrakan awal, Komunitas OTW Wahegar akan mengadakan seminar dengan tema ” Menuju Kemandirian Perempuan di Era Modern”.

Dalam seminar ini, pihaknya akan menghadirkan sejumlah narasumber kompeten di bidangnya.

Salah satunya menerangkan berapa angka perceraian di Garut dan apa faktor utama perceraian. Kemudian menerangkan bagaimana kalangan perempuan itu bisa mandiri.

Ke depannya, pihaknya juga akan menggandeng dinas terkait untuk bisa menyalurkan satu program pemberdayaan bagi kalangan perempuan di Kabupaten Garut.

Lebih jauh Mimah menjelaskan, dalam Komunitas OTW Wahegar sendiri, ada banyak latar belakang profesi yang nantinya bisa menjadi contoh bagi kalangan perempuan di Kabupaten Garut. Keanggotaan Komunitas OTW Wahegar sendiri terdiri dari kalangan perempuan yang mandiri, yang selama ini membantu ekonomi suaminya.

Bahkan sebagian dari Anggota OTW Wahegar juga ada yang merupakan janda. Namun mereka itu bisa hidup mandiri selama hidup sendiri.

Nah, hal positif seperti itulah yang ingin ditularkan kepada perempuan lain di kabupaten Garut ini.

Sementara itu, Susi Sabion S.Pd, M.Pd, Ketua Pelaksana Komunitas OTW Wahegar menjelaskan, dalam komunitasnya ini, terdiri dari berbagai latar belakang profesi. Ada yang menjadi pengusaha, ada yang menjadi ASN, bahkan ada yang menjadi dosen.

Anggota dalam Komunitas OTW Wahegar ini menurut Susi, adalah wanita hebat yang selama ini hidup mandiri tanpa menyusahkan suaminya. Sebagian juga ada janda yang mampu hidup mandiri.

Namun demikian Susi tidak bermaksud merendahkan wanita lain. Dalam arti bahwa kemandirian yang selama ini dijalani anggota komunitasnya itu ingin ditularkan kepada perempuan lain.

” Pada dasarnya kita komunitas OTW ingin menuju wanita hebat Garut. Jadi kami bukan merasa sombong bahwa kita wanita hebat. Tapi di sini kami ingin menuju menjadi wanita hebat,” jelasnya.

” Tapi untuk mengubah paradigma wanita hebat itu kita perlu role model, yaitu diri kita harus mencontohkan dulu,” tambahnya.

Kemudian kaitan dengan seminar yang akan dilaksanakan, Susi mengatakan bahwa seminar tersebut sengaja dipersembahkan untuk hadiah bagi Kabupaten Garut. Karena sebentar lagi Hari Jadi Garut ke-210, maka seminar ini bisa dikatakan sebagai hadiah bagi Garut.

“Kita bersatu dengan berbagai latar belakang untuk menyelesaikan masalah Garut. Kita harus memberikan kontribusi yang nyata bagi Pemkab Garut,” jelasnya.

Senada dengan itu, Lia Herlina S.Sos, Penanggung jawab acara seminar OTW Wahegar menjelaskan, tercetusnya rencana seminar ini adalah sebagai gerakan awal. Yaitu untuk mempersembahkan hadiah bagi Hari Jadi Garut ke-210 nanti.

Namun yang terpenting menurut Lia, setelah seminar itu pihaknya akan membuat program nyata untuk pemberdayaan perempuan.

Akan ada program berkelanjutan untuk membuat perempuan di Kabupaten Garut ini menjadi perempuan yang mandiri secara ekonomi.

Dalam hal ini, pihaknya tidak akan muluk-muluk berbicara bantuan materi. Karena yang terpenting kontribusi yang akan diberikan adalah dalam bentuk transfer ilmu pengetahuan. Yaitu bagaimana membuat perempuan di Garut ini menjadi cerdas.

baca juga: Ngobrol LGBT, Tim OTW Bersama Anggota DPRD Garut Satu Suara Soal Perda

Sehingga dengan bekal ilmu tadi, kaum wanita akan mempunyai keahlian dan pada akhirnya akan memberikan penghasilan bagi mereka.

” Wanita itu memang lemah, nah kami ingin menunjukkan bahwa kami tidak selemah itu,” katanya.

Semoga kata Lia, dengan gerakan dari Garut ini, akan menjadi contoh bagi kabupaten lain. Yang imbas akhirnya adalah membuat gerakan secara nasional, untuk membentuk perempuan yang mandiri, dan bangsa yang mandiri

Sumber dari : https://radargarut.jabarekspres.com/komunitas-otw-wahegar-sebut-perceraian-di-garut-tinggi-perempuan-harus-mandiri/

~Mr.T (Andri) 

Komentar